Pertanian Organik sebagai Penyetabil Roda Mesin Pertanian dan Kehidupan
Urusan pangan adalah urusan hidup dan matinya suatu bangsa, kata Ir. Soekarno
seperti kita ketahui bahwa pangan merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Masalah pangan atau pertanian saat ini agak kurang diperhatikan, terutama pelaksanaan pertanian
indonesia pernah mengalami masa yang dinamakan revolusi hijau yang pada satnya memang menghasilkan keuntungan yang besar, namun pada pelaksanaan berikutnya kesuburan tanah menjadi berkurang. akibat dari tidak suburnya suatu lahan akan berakibat pada berkurangnya hasil dari produksi pertania tersebut sehingga pemenuhan kebuthan yang ada sering ketimpangan dan bergantung pada ekspor. Efek bergantungnya pada ekspor ini yang mengakibatkan petani menjadi merana.
Pertanian dimata saya adalah Ilmu Teknik yang mana tanaman menjadi mesin yang utama. Pertanian organik berarti penerapan pertanian yang berkelanjutan dan peduli terhadap aspek ekologis yang ada.
seperti kita ketahui bahwa pangan merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Masalah pangan atau pertanian saat ini agak kurang diperhatikan, terutama pelaksanaan pertanian
indonesia pernah mengalami masa yang dinamakan revolusi hijau yang pada satnya memang menghasilkan keuntungan yang besar, namun pada pelaksanaan berikutnya kesuburan tanah menjadi berkurang. akibat dari tidak suburnya suatu lahan akan berakibat pada berkurangnya hasil dari produksi pertania tersebut sehingga pemenuhan kebuthan yang ada sering ketimpangan dan bergantung pada ekspor. Efek bergantungnya pada ekspor ini yang mengakibatkan petani menjadi merana.
Pertanian dimata saya adalah Ilmu Teknik yang mana tanaman menjadi mesin yang utama. Pertanian organik berarti penerapan pertanian yang berkelanjutan dan peduli terhadap aspek ekologis yang ada.
Saat ini makin banyak masyarakat di seluruh dunia yang peduli akan keberlangsungan ekosistem alam. Itu sebabnya gerakan back to nature gencar digalakkan di seluruh dunia untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kesehatan manusia itu sendiri. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi pangan organik yang dihasilkan dari sistem pertanian organik. Sistem pertanian ini apabila dilaksanakan sesuai dengan aturan maka akan menghasilkan pangan yang sehat bagi tubuh sekaligus menjaga agar alam tetap lestari.
Sistem standardisasi Indonesia SNI 01-6792-2002 menyebutkan bahwa pertanian organik adalah suatu sistem manajemen produksi yang holistik yang meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agroekosistem, termasuk keragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah.
Untuk melaksanakan pertanian organik pada tanaman padi, harus dilakukan dalam satu kawasan
Dalam pengertian di atas terdapat kata holistik yang artinya menyeluruh. Jadi dalam pertanian organik itu penerapan syaratnya tidak bisa setengah-setengah karena saling terintegrasi satu sama lain. Itu sebabnya di wilayah binaan saya yang sebagian besar merupakan petani komoditas pangan belum bisa menerapkan sistem pertanian organik murni karena harus dilakukan secara kawasan dalam satu kelompok.
Kita tidak bisa mengatakan kalau sawah A yang melaksanakan persyaratan pertanian organik itu sudah menghasilkan pangan organik murni karena sawah di sebelahnya masih belum menerapkan sistem tersebut. Pada saat menyemprot pestisida bisa saja residu dari sawah sebelahnya mengenai sawah A. Belum lagi aliran air irigasi yang membawa unsur hara dari pupuk sintetis di sawah sebelah masuk ke sawah A, sementara pertanian organik tidak menghendaki penggunaan pupuk sintetis.
Itu juga yang disayangkan ketika para kelompok wanita tani (KWT) binaan saya belum dikatakan dapat menghasilkan pangan organik murni walaupun sudah melaksanakan prinsip pertanian organik di lahannya. Hal ini karena lahan di sebelah KWT yang merupakan milik petani lain belum melaksanakan prinsip tersebut sehingga belum bisa dikatakan sebagai pertanian organik murni.
Syarat Pertanian Organik
Untuk menghasilkan pertanian organik yang sesuai dengan standard harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu, diantaranya adalah (Balitbangtan, 2013):
- Penggunaan benih lokal atau benih hibrida yang telah beradaptasi dengan alam sekitar agar tahan dengan iklim lokal dan bukan benih dari hasil rekayasa genetika.
- Menghindari penggunaan pupuk buatan (anorganik) dan pestisida sintesis sehingga menekan pencemaran udara, tanah dan air.
- Mempromosikan penggunaan tanah, air, dan udara secara sehat.
- Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari praktik-praktik pertanian.
- Kesuburan dan aktivitas biologis tanah pada pertanian organik harus dijaga dan ditingkatkan dengan menanam tanaman leguminoceae (kacang-kacangan) atau menanam tanaman yang mempunyai perakaran dalam melalui program rotasi tanaman yang sesuai.
- Pengendalian hama, penyakit dan gulma tidak memperkenankan dengan menggunakan pestisida sintetis. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pengendalian mekanis, penggunaan pestisida nabati, penggunaan musuh alami, varietas tahan, rotasi tanaman dan prinsip lain yang selaras dengan alam.
Penerapan Pertanian Organik dengan Polikultur
Selama ini yang saya tau, pertanian organik lebih banyak diterapkan pada komoditas hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Untuk komoditas pangan sendiri bukan berarti tidak mungkin, namun dibutuhkan persiapan yang lebih matang mengingat komoditas pangan merupakan kebutuhan utama. Contohnya pada tanaman padi yang masih sulit untuk diterapkan secara organik karena hama penyakitnya cukup banyak dan sangat berbahaya bagi produktivias.
Penanaman secara organik umumnya menggunakan sistem polikultur atau menanam beberapa jenis tanaman dalam satu lahan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hasil yang selaras dengan alam. Misalnya menanam sayuran dengan tanaman leguminosa dan tanaman toga yang dapat membantu mengusir serangga hama di sekitar pertanaman.
Kelebihan sistem ini adalah selain membantu mengurangi hama penyakit beserta siklus hidupnya, pertanian organik dengan sistem polikultur juga dapat menambah kesuburan tanah, menghindari persaingan tanaman dalam memperoleh unsur hara, dan mampu menghasilkan panen yang beragam.
Nah, bagaimanakah memilih tanaman yang tepat untuk sistem polikultur? berikut adalah 3 cara memilih tanaman yang tepat untuk polikultur (Balitbangtan, 2013):
- Berdasarkan sosok tanaman dan kebutuhan sinar matahari. Tanaman yang menghasilkan bunga dan buah itu membutuhkan sinar matahari lebih banyak karena lebih membutuhkan energi fotosintesis lebih besar untuk proses berbunga dan mengisi buah. Sedangkan tanaman yang hanya menghasilkan daun membutuhkan cahaya lebih sedikit, sehingga kedua jenis tanaman ini dapat dilakukan polikultur. Contohnya adalah buncis dengan seledri bisa ditanam bersama, atau cabai dengan kangkung dan sebagainya.
- Berdasarkan kebutuhan unsur hara, yaitu tanaman yang memerlukan unsur nitrogen (N) lebih banyak dan tanaman yang memerlukan unsur kalium (K) lebih sedikit serta tanaman penghasil N. Contohnya adalah menanam bayam, bawang merah dan kacang tanah atau kacang kedelai secara bersamaan.
- Berdasarkan sistem perakaran untuk penentuan jarak tanaman. Contohnya adalah tanaman terong yang perakarannya menyebar lebih luas daripada selada sehingga dapat ditanam secara bersamaan.
Apabila dilaksanakan sesuai dengan prinsip dan standard yang ditentukan, pertanian organik memang sangat penting untuk diterapkan. Selain menghasilkan pangan yang sehat, pertanian organik sangat mendukung upaya pelestarian alam yang saat ini sedang diperjuangkan oleh seluruh masyarakat. Semoga kedepannya, semakin banyak para petani dan pelaku usaha bidang pertanian yang dapat menerapkan prinsip pertanian ini secara bersamaan.
Sumber Informasi:
Balitbangtan. 2013. Pertanian Organik, Pangan Sehat, Alam Lestari. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Jakarta: IAARD Press. 50hal.
Komentar
Faktor-faktor nilai penyuluhan :
1. Sumber teknologi atau ide : Pertanian Organik sebagai sara memperbaiki lingkungan, Polikultur sebagai sarana pertanian organik
2. Sasaran : Mahasiswa dan Petani
3. Manfaat :
a. Memberikan pengetahuan tentang pertanian organik
b. Memberikan informasi agar pertanian organik lebih maksimal
c. Pendapatan yang diperoleh petani meningkat
d. Resiko kegagalan pertanian organik dapat diminimalisir
4. Nilai pendidikan :
a. Mengembangkan sistem pertanian organik
b. Memberikan informasi betapa pentingnya pangan untuk negeri
c. Memberikan pengetahuan kepada petani tentang pertanian organik
Nilai-nilai berita :
1. Timeliness : Tidak ada nilai timelines karena baik pertanian organik ataupun polikultur sudah lama dikenal
2. Proximity : ada nilai proximity, karena tulisan tersebut dapat dimengerti dengan mudah oleh petani dan bersifat dekat dengan petani.
3. Importance : ada nilai importance, artikel tersebut mengandung informasi yang dibutuhkan oleh petani dalam usaha pertanian organik
4. Policy : tidak ada nilai policy, karena tidak ada kebijakan yang bersangkutan dengan petani disertakan dalam artikel
5. Prominence : tidak ada nilai prominence, karena dalam artikel tidak disebutkan adanya tokoh terkemuka
6. Consequence : ada nilai consequence, karena di artikel terdapat prasyaratan yang harus dipenuhi dan langkah-langkah yang benar dalam menerapkan pertanian organik
7. Conflict : ada nilai conflict,dalam artikel dijelaskan masalah utama pertanian organik adalah pencegahan kontaminasi unsur kimia dari lahan sebelah serta hama yang merebak
8. Development : ada nilai pembangunan, artikel tersebut memiliki tujuan membangun kesadaran generasi bangsa akan pentingnya pangan, serta membantu petani meningkatkan hasil produksinya dengan informasi yang diberikan
9. Disaster & Crime : ada nilai disater,pada artikel dijelaskan rusaknya kesuburan tanah setelah revolusi hijau, hama yang menjadi permasalahan pertanian pangan organik
10. Weather : ada nilai weather, pertanian organik memerlukan pengontrolan faktor biologi diantaranya intesitas matahari, intensitas matahari merupakan bagian dari ikllim
11. Sport : tidak ada nilai sport dalam artikel
12. Human interest : ada nilai human interest,pada artikel dijelaskan masyarakat sudah mulai menggalakkan pertanian ramah lingkungan untuk menjaga kelstarian lingkungan